SMK Pasim Plus Graha Pasim Sukabumi, tepatnya di Jalan Brawijaya Kota Sukabumi, serta Museum Benda Sejarah Prabu Siliwangi, tepatnya di komplek Pesantren Zikir AL-Fath Perumahan Gading Kencana Kota Sukabumi, baru-baru ini telah diresmikan, oleh Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si.
Dalam kesempatannya, Walikota Sukabumi mengatakan, Pemerintah Kota Sukabumi sangat menghargai keberadaan museum tersebut, karena selain merupakan museum pertama di Kota Sukabumi, juga koleksinya merupakan benda-benda sejarah peninggalan Kerajaan Pajajaran, yang termashur di tatar Sunda. Dijelaskannya, koleksi benda-benda sejarah yang ada di museum tersebut, merupakan asset yang tidak ternilai degan materi. Untuk itu, Walikota Sukabumi mengharapkan, agar museum tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan penelitian oleh kalangan akademisi, baik dari dalam maupun dari luar Kota Sukabumi.
Sementara Kepala Dinas Sejarah Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Marsono, mengajak segenap lapisan warga masyarakat, untuk ikut serta melestarikan koleksi benda-benda sejarah yang ada di museum tersebut. Diharapkannya, apabila ada warga masyarakat yang memiliki benda-benda yang bernilai sejarah, alangkah baiknya disimpan di museum tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan, ada warga masyarakat yang memiliki dan menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah, baik peninggalan bangsa maupun peninggalan kerajaan pada masa lalu.
Dijelaskannya, pesan yang terkandung dalam sejarah Prabu Siliwangi yang patut dijadikan tauladan bagi generasi bangsa, yakni Silih Asah Silih Asih jeung Silih Asuh. Karena pesan tersebut, selain mengandung nilai-nilai keagamaan, juga mengandung nilai-nilai perjuangan. Untuk itu, pesan ketauladanan yang diajarkan oleh Prabu Siliwangi tersebut, dijadikan lambang Panglima Kodam III Siliwangi. Diharapkan pula, museum tersebut dapat mewarisi warga masyarakat dan santri, khususnya dalam mengimplementasikan nilai-nilai sejarah, keagamaan, dan perjuangan.
Dalam pada itu, Pemimpin Pesantren Zikir AL-Fath, Doktor K.H. Fajar Laksana, S.E., CQM., M.M. menjelaskan, benda-benda sejarah tersebut, ditemukan dari berbagai daerah di Jawa Barat, diantaranya dari daerah Majalengka, Sukabumi dan Cianjur. Adapun koleksi museum tersebut, terdiri dari Kujang, Keris, Batu Bertuliskan Aksara Sunda, dan Keramik. Ditandaskannya, dalam mencari benda-benda sejarah tersebut, menghabiskan waktu puluhan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar